CONTOH ANALISIS PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH DI KABUPATEN LUWU UTARA
CONTOH ANALIS PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH DI KABUPATEN LUWU UTARA
Berikut merupakan contoh analisis sederhana yang dilakukan untuk mengetahui potensi bawang putih untuk di budi dayakan di kabupateen Luwu Utara, analisis ini sangat sederhana karena pengumpulan data di lakukan hanya dari internat berhubung karena saat tugas ini di buat masi dalam kondisi PSBB akibat Covid19, semoga bermanfaat
PENDAHULUAN
Bawang
putih (AlliumsativumL.) merupakan salasatu komoditas tanaman rempah yang banyak mendatangkan
keuntungan bagi para petani karena mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi. Umbi dari bawang putih banyak
digunakan sebagai bumbu masakan. Selain dikonsumsi sebagai bumbu masak, bawang
putih juga dapat digunakan sebagai bahan obat-obatan ataupun kosmetik (Santoso
1988).
Sentra bawang putih yang ada
di Indonesia umumnya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Berdasarkan survey
eksplorasi, sekitar 72% daerah tempat penanaman bawang putih di indonesiam terdapat di Jawa (Buurma 1991). Penanaman
bawang putih di pulau Jawa kebanyakan (66%) dilakukan di dataran tinggi (>
700 mdpl)
Penggunaan lahan budidaya
yang sesuai dengan potensinya merupakan suatu permasalahan yang tidak mudah
diatasi dalam pemanfaatan suatu lahan. Tingkat kesesuaian Lahan untuk tanaman
bawang putih dipengaruhi beberapa faktor yaitu temperatur, ketersediaan air,
medan, ketersediaan unsur hara, kondisi perakaran (Sitorus,1985 ).
METODE
Analisis dilakukan melalui pengumpulan data dari media
internet baik media milik pemerintah setempat dan media lainnya, data yang di
butuhkan di kumpulkan kemudian di analisis kecocokannya dengan syarat tumbuh
dari tanaman bawang putih.
TUJUAN
Adapun tujuan dilakukannya analisis ini adalah diharapkan
dapat memberikan informasi mengenai potensi budidaya tanaman bawang putih di Kabupaten luwu utara
terutama pada aspek kecocokan syarat tumbuh bawang putih.
TABEL HASIL
PEMBAHASAN
1.
CURA HUJAN
Curah hujan di kabupaten luwu utara cukup tinngi, namu
ada bulan bulan tertentu yang kering sehingga perlu dilakukan penyiraman.
2.
TANAH
Tanaman bawang putih sangat cocok pada tanah-tanah
yang tergolong basah dengan pH tanah antara 6,5-7,5 sehingga pada budidaya
tanaman bawang putih perlu dilakukan pengapuran.
Jenis tanah di kabupaten luwu utara kurang cocok dengan
tanaman bawang putih kecuali daerah seko dan rampi, karena tanaman bawang putih
menyukai tanah-tanah ringan atau tanah-tanah lempung berpasir yang tinggi akan
bahan organik.
3.
TOFOGRAFI DAN SUHU
Bawang
putih menyenangi udara yang kering dan sejuk dengan kelembaban udara antara
60-80%, hal ini korelatif dengan suhu yang juga relatif rendah yaitu 15-200C
Bawang putih dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian
diatas 700 m dpl, dari data ketinggian
tempat diatas, kabupaten Luwu utara kurang cocok dengan tanaman bawang puti,
kecuali pada beberapa daerah seperti limbong seko dan rampi. inilah yang
menjadi faktor pembatas budidaya tanaman bawang putih di kabupaten luwu utara.
KESIMPULAN
beberapa syarat
tumbu bawang putih di kabupaten Luwu Utara suda terpenuhi, seperti cura hujan,
suhu, dan kelembaban. Namun ada beberapa faktor pembatas yang agak sulit dilakukan
tindakan agronomi, yaitu ketinggian tempat serta jenis tanah.
Posting Komentar untuk "CONTOH ANALISIS PENGEMBANGAN BAWANG PUTIH DI KABUPATEN LUWU UTARA"